Friday 25 March 2011

Kamu tidak tahu saja, kalau kamu itu ada, dan bermakna

Kamu punya teori sendiri tentang 'serius'.
Kamu kurang lebih bilang: kalau aku merasa senang karena dia, dan merasa galau juga karena dia, itu tandanya aku serius. Kalau kamu mau aku tidak gundah karena kamu lagi, aku bisa, dan itu berarti aku tidak serius dengan kamu.

Saya baru tahu kalau ada teori semacam itu. Maksud saya, dalam bentuk bahasa. Saya tahu, menyayangi seseorang itu beresiko; senang dan galau. Dan saya pernah merasakan senang dan galau yang diakibatkan dari menyayangi seseorang. Namun, pengalaman terlalu menggundahkan saya, yang saya tahu, menyayangi seseorang itu seharusnya menyenangkan, bukan mengkhawatirkan.

Dan itu yang saya rasa terhadap kamu, saat saya tahu saya menyukai kamu. Saya senang. Saya senang karena saya kemudian mampu menyayangi kamu. Mampu lagi setelah sekian lama hati saya beku.

Kamu pun tahu kan, aku senang bersama kamu. Aku bilang.

Tapi sungguhpun, selain merasa senang, aku juga kerap merasa galau, karena kamu.
Kadang aku cemburu, kadang aku pilu.
Aku tidak bilang, aku tidak ingin kamu tahu.

Karena saat kapanpun, baik senang, maupun galau, yang saya cari itu kamu.

Tapi kenapa masih saja kamu tidak bisa memaknai kehadiran kamu untuk saya?
Kenapa masih saja menganggap bahwa kamu bukan apa-apa buat saya?
Apa karena sikap saya?
Apa karena perkataan saya?

Bila menyayangi seseorang itu butuh pembuktian, maka carilah alasan. Jangan tanya saya. Menyayangimu itu perlu lebih dari sekedar alasan yang logis.
Kamu mau tahu arti cinta? Lihat saja kamus. Jangan tanya saya.
Definisi cinta buat saya bukan berupa bahasa, bukan pula kata.

Hanya rasa. Rasa ini, segala getar, segala resah, segala bahagia, yang saya punya untuk kamu.
Kamu bisa buat saya jadi cinta, itu karena kamu punya makna.
Kamu punya makna sendiri.
Dan saya juga punya makna tentang kamu. Kamu saja yang tidak tahu.

No comments:

Post a Comment