Thursday 28 April 2011

Kurang lebih lima tahun, sejak kelas dua SMA

Entah sudah berapa kali pertanyaan: "Kamu merokok?" dilontarkan kepadaku.
Oleh Ayah, pun oleh Ibu.

Entah sudah berapa kali jawaban: "Enggak." aku lontarkan.
Pada mereka berdua.

Dan aku bisa membaca, mereka membaca, bahwa aku berdusta.

Perdebatan itu tertunda, sampai saatnya mata-kepala mereka melihat sendiri puntung rokok terjepit diantara bibirku, asap dari tembakau yang dibakar mengepul bercampur dengan nafasku, bau nikotin semerbak menguap dari tubuhku, dan tidak ada lagi yang bisa aku tipu. Ayah, Ibu, diriku.

Seketika, saat itu, aku akan mengaku.

--------------------------------------------------------------------------------------------
suatu siang saat tidak ada siapa-siapa di rumah, pintu kamar terbuka, aroma nikotin memenuhi udara rumah, tiba-tiba Ibu pulang dan bertanya (lagi)

[kamis ke-empat di bulan april pukul satu siang lebih duabelas menit oleh citra]

No comments:

Post a Comment